Apakah Anda sudah tahu mengenai pengiriman barang berbahaya? Jika masih ada banyak yang belum diketahui, seperti contoh barang berbahaya, peraturan untuk mengirimnya, hingga bagaimana cara mengemasnya dengan baik, Anda perlu membaca informasi di bawah ini hingga selesai!
Baca juga :
Arti Pembayaran COD: Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangan
Pengertian Pengiriman Barang Berbahaya
Pengiriman untuk barang berbahaya adalah jenis pengiriman yang mengangkut beberapa jenis barang dan jika tidak ditangani dengan tepat, maka akan menimbulkan risiko berbahaya baik itu untuk kesehatan hingga lingkungan. Biasanya pengiriman ini membutuhkan biaya ekstra untuk mendapatkan penanganan khusus.
Adapun Agreement Concerning the International Carriage of Dangerous Goods by Road (ADR), yaitu perjanjian Eropa yang mengatur pengiriman untuk barang berbahaya secara internasional melalui jalur darat. ADR ini juga telah menentukan beberapa barang yang masuk ke dalam klasifikasi berbahaya, antara lain:
- Bahan peledak atau benda lain yang digunakan untuk melakukan ledakan, baik itu untuk senjata maupun kembang api.
- Cairan yang mudah terbakar.
- Gas atau cairan.
- Zat pengoksidasi.
- Padatan yang mudah terbakar.
- Korosif.
- Zat radioaktif.
- Cat dan pernis.
- Campuran zat berbahaya.
- Zat beracun dan menular.
- Semprotan dan aerosol
Peraturan Pengangkutan Barang Berbahaya
Adapun peraturan untuk mengirim barang berbahaya yang ditentukan oleh ADR. Peraturan ini mencakup beberapa pihak termasuk yang tidak ikut serta dalam pengiriman, yaitu pembuat barang.
Selain itu, peraturan dibuat untuk memastikan agar barang dikirim dengan aman dan tidak membahayakan orang lain. Berikut ini adalah peraturannya, antara lain:
- Pengirim telah memenuhi latihan hukum tertentu.
- Pengirim mempunyai catatan atau sertifikat pelatihan untuk mengemas barang berbahaya.
- Pihak atau orang yang disewa atau bertanggung jawab atas pengiriman barang telah mendapatkan pelatihan.
- Memberi tahu layanan darurat mengenai risiko langsung terhadap keselamatan publik.
- Mempunyai dan mampu melakukan tindakan yang tepat untuk mengendalikan kerusakan.
- Memenuhi dokumen yang telah ditentukan oleh ADR termasuk memberi tahu informasi secara rinci mengenai barang yang diangkut hingga kandungan atau klasifikasi zat yang terkandung. Selain itu, pengirim juga perlu menambahkan nomor UN dan menjelaskan tentang kemasan yang digunakan.
Namun, peraturan ini bervariasi untuk berbagai negara. Jadi, diperlukan pengetahuan mengenai kriteria khusus masing-masing wilayah.
Baca juga :
Pengiriman FCL dan LCL: Pengertian Hingga Perbedaannya
Tips Pengemasan Pengiriman Barang Berbahaya
Seperti yang sudan dijelaskan sebelumnya bahwa pengiriman ini perlu diperlakukan secara khusus agar tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian. Adapun cara untuk mengemas barang berbahaya, antara lain:
- Periksa kondisi barang terlebih dahulu mengenai apakah itu mempunyai cacat atau tidak.
- Kemudian, pilih dan gunakanlah bahan kemasan yang berkualitas tinggi dan tahan terhadap iklim atau hal berpotensi lainnya.
- Gunakankan pengaman, bubble wrap, bantalan, dan lain-lain.
- Tutup atau segel kemasan dengan rapi dan benar.
- Beri label peringatan, misal fragile atau mudah pecah.
- Tambahkanlah packing ekstra dengan menggunakan kayu.
Informasi di atas membantu Anda untuk mengenali pengiriman barang berbahaya ADR, mulai dari pengertian, peraturan, hingga cara pengemasan. Oleh karena itu, jika Anda mendapati situasi tersebut maka jangan lupa untuk aplikasikan tipsnya ya!
Referensi:
eurosender.com. All You Need to Know About Shipping ADR Dangerous Goods. [Internet]. Terdapat pada: https://www.eurosender.com/blog/en/dangerous-goods/